Persiapan untuk Masa Pensiun, apa saja yang perlu dilakukan?


Berkaca dari PENGALAMAN orang tua yang tidak cukup persiapan saat PENSIUN, saya pun tidak mau mengulang kisah yang sama, ingin rasanya pensiun dengan rasa bahagia, rasa tenang, dan yg terpenting masih bisa bermanfaat untuk sekitaran saya.

Anda juga pasti ga menolak kan kalau ketika pensiun nanti, rekening tetap terlihat angkanya dengan digit yang banyak. Banyaknya berapa itu relatif karena setiap kebutuhan setiap orang berbeda beda.

Lalu untuk memasuki Masa Pensiun nanti, kira² apa yang perlu dipersiapkan?

Setelah membaca dari berbagai REFERENSI, saya mencoba menulis disini sebagai bahan pembelajaran saya juga, supaya tetap ingat kalau nyiapin dana pensiun itu juga penting banget. Selain Dana Pensiun, ada hal-hal fundamental lainnya juga yang perlu Anda siapkan.

Awal² Anda perlu hitung kira² berapa standar ideal pengeluaran kamu nantinya saat pensiun, karena kaitannya ada pengeluaran² proteksi juga seperti proteksi kesehatan yg masih tetap ada.

Serta usia berapa yang Anda tentukan untuk menjadi target usia pensiun.

Jadi kalau Anda sekarang menganggap 1 Milyar itu cukup untuk hidup sehari², akan menjadi tidak berlaku 15 atau 20 atau 25 tahun mendatang lho 🙂

Nah apa saja yang perlu dipersiapkan? Berikut tips dan triknya :

1.  Jangan puas dengan memiliki 1 “rekening tradisional”.

Misalkan saat ini BPJS ketenagakerjaan saja yang Anda miliki, Anda harus mulai mempelajari instrument² investasi, supaya bisa mengenal dan berinvestasi di platform yang lain sebagai tambahan, seperti Reksadana Campuran atau Saham, DPLK, Deposito, Emas dll.

Anda perlu menambah “rekening²” lain untuk menambah saldo dana pensiun Anda nanti.
Di masa pensiun ada pengeluaran yang bertambah seperti pembiayaan asuransi kesehatan karena semakin tinggi usia semakin tinggi iuran yang dibayar, dan ada yg menurun juga bahkan tidak ada lagi seperti biaya transportasi, pendidikan anak, dll.

2.   Segera bereskan HUTANG yang berjalan saat ini.

Hutang bisa menghalangi Anda untuk menabung maupun berinvestasi. Dan ketika mendekati usia pensiun nanti, jangan pernah mengambil pinjaman dengan jangka waktu yang panjang, alhasil dana pensiun akan tergerus oleh pembayaran hutang. Karena mau tidak mau ketika Anda tidak berpenghasilan tetap seperti sebelumnya, jangan ada outstanding hutang yang masih ada.

3.  Mencari Peluang Passive Income sedari dini.

Passive Income adalah penghasilan yang bisa diterima secara terus-menerus walaupun Anda sudah tidak bekerja. Di era saat ini banyak peluang-peluang yang ditawarkan untuk menjadi sumber passive income Anda. Pelajari secara detail, hati-hati ketika memilih sesuatu yang nantinya akan menjadi sumber penghasilan passive income Anda. Memiliki asset juga bisa menjadi passive income Anda seperti Property atau bidang lainnya. Menjadi influencer, atau membuat Blog juga bisa menjadi tambahan passive income Anda.

4. Siapkan Mental dan Fisik sedini mungkin.

Mental dan Fisik yang sehat memang harus diutamakan dari kapan aja, mulai dr sedini mungkin, apalagi ketika mendekati usia pensiun, hal ini makin perlu Anda siapkan. Terapkan gaya hidup sehat. Menjalani gaya hidup sehat selain untuk mencegah datangnya penyakit, selain mendatangkan manfaat untuk diri sendiri, juga bisa menularkan ke orang-orang disekitar kita terutama Keluarga.

5. Tekuni Hobi Anda

Setiap orang biasanya memiliki hobi dan aktifitas saat ini, ketika usia pensiun Anda bisa mengembangkan hobi tersebut dengen menekuninya lebih dalam lagi. Ketika Anda sudah ahli di bidang hobi yang Anda tekuni, tidak menutup keemungkinan hobi tersebut bisa mendatangkan penghasilan.

6. Hitung kebutuhan saat Pensiun

Anda bisa berhitung dari sekarang berapa kebutuhan bulanan saat pensiun nanti dengan mempertimbangkan adanya inflasi yang akan berpengaruh ke nilai uang di saat masa mendatang. Artinya jika kebutuhan saat ini dengan gambaran usia pensiun adalah 10 juta, asumsi rate inflasi 10% per tahun, dan Usia Pensiun Anda adalah 20 tahun lagi, maka untuk menyamakan kebutuhan 10 juta saat ini, maka 20 tahun kedepan nilainya setara dengan 26 juta saat nanti.

Usia Pensiun bukan berarti Anda tidak bisa produktif, usia hanyalah angka, Anda masih bisa produktif meskipun usia tidak lagi muda. Membuka lapangan kerja, memungkinkan Anda tetap berinteraksi dengan orang lain untuk mengurangi kebosanan. menjadi produktif di suai pensiun akan memperkuat finansial Anda.

Umur manusia akan terus bertambah, fase usia pensiun tidak bisa dihindarkan. Usia pensiun bukan menjadi sesuatu yang menyeramkan, melainkan menjadi fase Anda menikmati masa-masa istirahat namun tetap bisa produktif serta menjalankan kegiatan-kegiatan positif yang tidak bisa Anda lakukan saat aktif bekerja. Siapkan dan hitung sedini mungkin sehingga tidak ada lagi generasi sandwich di anak-anak Anda nantinya.

Masa pensiun sejahtera menjadi impian semua orang, dan impian Anda juga tentunya 🙂

Salam dari saya Nurul Widaninggar S

Follow saya di IG @nurul.widaninggar.s dan @halo.asuransi

Whatsapp : 08192130782 / 08111190258

Terima kasih 🙂

Perbedaan Berkah Savelink (Syariah) dan Manulife Value Protector Absolute (Non Syariah)


Sudah lama sekali sepertinya saya tidak update produk2 yang ada di Manulife. 😀

Sesuai judulnya, saya akan bahas perbedaan dari produk Syariah dan Non Syariah Manulife untuk produk Whole Life

Produk Berkah Savelink (BS) hampir sama dengan produk unitlink whole life non syariah Manulife yaitu Manulife Value Protector Absolute (MVPA), namun  tetap ada beberapa perbedaan, diantaranya :

  • Jika menggunakan asuransi tambahan Healthsafe, di MVPA ada ketentuan Uang Pertanggungan jiwa minimal, contoh : kamar 500.000 maka minimal UP jiwa 100 juta, sedangkan di BS tidak ada ketentuan minimal Uang Pertanggungan. namun tetap menggunakan minimal UP jiwa 5x Kontribusi Dasar (KD)Tahunan. Misal KD 4 juta, maka minimal UP 20 juta. Untuk Anda yang hanya memerlukan benefit asuransi kesehatan yang tinggi, dan asuransi jiwa UP rendah, bisa menggunakan produk BS, untuk menghindari Biaya Asuransi yang tinggi jika UP jiwa Anda dibuat tinggi
  • di BS ada kontribusi Surplus yang bisa Anda terima jika Anda tidak pernah melakukan klaim dalam 1 tahun dengan minimal kepersertaan 6 bulan, Surplus tersebut akan di top up ke Nilai Investasi / Nilai Polis Anda. Klaim nasabah di bayar dari kas Dana Tabarru, maka jika Dana tabarru tersebut mengalami surplus, maka 30% dari surplus tersebut akan dibagikan ke Nasabah yang tidak pernah klaim dalam 1 tahun. Di MVPA tidak berlaku ketentuan tersebut. Biaya Asuransi di MVPA tidak kembali / menjadi pendapatan Perusahaan Asuransi.

Note : Biaya Tabarru = Biaya Asuransi

  • Jumlah Biaya Pemeliharaan Polis / Biaya Akuisisi di Berkah Savelink sebesar 235%, sedangkan di MVPA 185%, dan di MVPA ada penambahan Top Up 2% mulai tahun ke 6 dstnya.
  • Di BS tidak ada penjaminan polis aktif jika nilai polis mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan perekonomian Indonesia, di MVPA ada penjaminan aktif selama 8 tahun pertama dengan ketentuan Anda tetap membayar premi rutin selama 8 tahun pertama.
  • Alokasi Investasi untuk Ekuitas, di MVPA = Manulife Dana Ekuitas Syariah, di Berkah Savelink = Manulife Dana Ekuitas Optima Syariah
  • Healthsafe di BS bisa double klaim dengan asuransi kesehatan Manulife non syariah dan Asuransi lain di luar Manulife, di MVPA Healthsafe koordinasi manfaat dengan asuransi kesehatan non syariah di Manulife

Setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangan. ^_^ Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jika tujuan Anda untuk investasi Dana Pendidikan dan Dana Pensiun, Anda bisa menggunakan Berkah Savelink tetapi tidak di Manulife Value Protector Absolute.

Namun jika Anda membutuhkan proteksi via Unitlink, Anda bisa menggunakan Berkah Savelink atau Manulife Value Protector Absolute

Jika anda ingin mengetahui illustrasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seilahkan mengisi form yang ada di artikel mengenai Berkah Savelink

Sekian informasi dari perbedaan BS dan MVPA, jika ada pertanyaan, silahkan comment di bawah, atau email ke : nurul_widaninggar@manulife.co.id atau wiwied_manulife@yahoo.com

Salam,

Nurul Widaninggar S, SE

 

 

 

 

 

 

 

 

Yang Muda yang Berinvestasi ^_


Semangat pagiiii…..hei whatzzz up guys… 😀 😀 😀

Sudah melihat video di atas?

Sudah like, share, and subscribe? hohoho…..

yes..kali ini saya ingin mengajak para muda mudi (apaan sih……) yang sudah memiliki pendapatan tetap untuk mengajak berinvestasi. Kenapa?

Di sisi lain banyak sekali godaan2 para kawula muda untuk menikmati penghasilannya dikala belum ada beban tanggung jawab seperti anak dan tanggung jawab “keluarga” pada umumnya. Di sisi lain juga, rencanakan tabungan dana pensiun sedari awal, karena akan sangat butuh kerja keras sekali jika berinvestasi Dana Pensiun di usia 40 an.

Waktu terus berjalan, mau ga mau, suka ga suka, teman2 akan menghadapi alur hidup manusia yang pada umumnya seperti Pernikahan, memiliki anak dan hidup mandiri tanpa harus membebani orang tua seperti membeli Kendaraan, Tempat Tinggal, serta biasanya ada keinginan2 untuk traveling ^_^

Ada pertanyaan, bagaimana berinvestasi yang benar? apakah dengan menabung di institusi perbankan sudah cukup untuk menggapai tujuan jangka panjang teman2?

Yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi :

  • Perhatikan apa yang ingin dicapai dari hasil investasi. Apakah Rumah, Umroh, kendaraan pribadi, atau bisa juga untuk biaya pernikahan, pengembangan usaha, dll
  • Berapa lama waktu yang direncakan untuk mencapai point pertama tadi. Let’s say 3-10 tahun kedepan
  • Cari tau profil resiko investasi teman2. Apakah Konservatif, Moderat, Agresif, dll
  • Berapa % dari pendapatan yang akan disisihkanlet’s say 10-30%

JIka kamu sudah mengetahui 3 point di atas, kamu bisa lebih mudah untuk menentukan instrument keuangan apa yang tepat untuk mencapai perencanaan jangka panjang teman2.

Ribet banget ya ^_^ ga ribet kalau teman2 mempelajari dan memahaminya dengan benar.

Berapa ya dana yang sebaiknya disisihkan? Kalau katanya pakar Perencanaan Keuangan, jika ingin menabung atau berinvestasi, sebaiknya di awal saat terjadi pemasukan, jangan di akhir. Saya rasa itu benar, kalau di akhir jadinya hanya sisa2 yang ada. Prakteknya memang terkadang tidak seindah yang di teorikan. But you can try it!

Pilihan instrument berinvestasi salah 1nya adalah MiWealth Assurance

24

Memang…produk ini termasuk bagian dari jenis asuransi unitlink, namun kami berusaha membuat produk ini memberi keuntungan ke Nasabah, terbukti dengan adanya spesifikasi produk Dana 100% diinvestasikan mulai tahun pertama 😀

Teman2 hanya diminta menabung selama minimal 7 tahun saja. Setelahnya hanya tinggal menunggu pengembangan dananya, yang mengatur adalah pihak MAMI (Management Asset Manulife Indonesia), yaitu manager investasi di Manulife. Mau top up? tinggal top up, yang diperbolehkan mulai tahun ke 8.

Nyengir

Ingin lebih dalam mengetahui apa sih dan bagaimana kinerja produk MiWealth Assurance? dan ingin mengetahui seperti apa illustrasinya? KLIK DISINI dan isi data teman2 di form yang sudah disediakan ya. ^_^

Sekian dulu dari saya. Please feel free to ask me ya , good byeeeeeeee………

CP : Nurul Widaninggar S / WA 0859 215 33290 / call 081111 90258

Email : nurul_widaninggar@manulife.co.id / wiwied_manulife@yahoo.com

 

 

 

 

Review Illustrasi MiWealth Assurance


Selamat pagi bapak Ibu,

Sebelumnya saya sudah bahas mengenai produk MiWealth Assurance, bisa klik DISINI ya

Kali ini saya ingin memperlihatkan dan menjelaskan contoh dari illustrasi MiWealth  Assurance. Study kasusnya atas nama saya sendiri, jenis kelamin perempuan, usia 33 tahun, dan tidak merokok.

Saya coba buat 3 illustrasi dengan Premium Holiday yang berbeda.

Di produk ini ada 3 pilihan cuti bayar premi (Premium Holiday) :

  • No Premium Holiday, artinya Anda membayar premi s.d akhir kontrak yaitu s.d usia 99 tahun
  • Premium Holiday until end of coverage, artinya Cuti Premi mulai tahun ke 8 s.d akhir kontrak usia 99 tahun
  • Flexible Premium Holiday Period, artinya Anda bebas menentukan kapan Anda ingin cuti premi, minimal mulai tahun ke 8

Contoh Illustrasi 1 –> No Premium Holiday 

Contoh Illustrasi 2 –> Premium holiday until end of coverage

Contoh Illustrasi 3 –> Flexible Premium Holiday Period, disini saya mengambil asumsi cuti mulai tahun ke 16

Seperti yang sudah saya info sebelumnya, bahwa ada charge penarikan jika Anda melakukan penarikan di 7 tahun pertama. Mari kita liat contohnya dengan contoh illustrasi

Biaya Penarikan di MIWA

Illustrasi Nilai Pembatalan Unit (Penarikan di 7 tahun pertama)
Sumber : Illustrasi Manulife

Tahun Pertama, di return tinggi terbentuk nilai 11.848.000, jika ada penarikan di tahun pertama, maka biaya penarikan adalah 80%, sehingga Nasabah hanya bisa menerima 80% x 11.848.000 = 2.370.000

Tahun Kedua, di return tinggi terbentuk nilai 24.711.000, jika ada penarikan di tahun kedua, maka biaya penarikan adalah 70%, sehingga Nasabah hanya bisa menerima 70% x 24.711.000 = 7.413.000

Dan seterusnya, sampai dengan tahun ke 7 biaya penarikan ada di 5% . Tahun ke 8 dstnya Anda tidak dikenakan biaya penarikan. Artinya produk ini memang diperuntukkan bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan di 8 tahun kedepan (minimal). Anda “dipaksa” untuk disiplin menabung tanpa melakukan penarikan sebelum waktunya. 🙂

Sumber : Illustrasi Manulife
Sumber : Illustrasi Manulife

Bonus loyalitas diberikan jika Anda tidak melakukan penarikan di 6 tahun pertama polis dan setiap 3 tahun berikutnya. Bonus akan di top up ke nilai Polis Anda.

 

Sumber : Illustrasi Manulife
Sumber : Illustrasi Manulife

Gambar di atas adalah halaman pertama dari illustrasi MiWealth Assurance (MIWA)

Nilai Pertanggungan = Uang Pertanggungan yang akan diberikan ke ahli waris.

Manfaat Meninggal Dunia = 240 juta, dan Manfaat Pengganti Penghasilan = 60 juta yang akan diberikan ke ahli waris dalam bentuk santunan bulanan selama 12 bulan, artinya 60 juta dibagi 12 bulan = 5 juta/bulan jika terjadi resiko tutup usia atau ketidakmampuan karena sakit/kecelakaan.

Biaya Bulanan = Biaya Asuransi yang nantinya dipotong dari Nilai Polis yang terbentuk.

Kalau saya pribadi saya suka produk ini, bukan karena saya sebagai agen asuransinya Manulife, saya berbicara disini jika saya menjadi seorang calon Nasabah. Tahun pertama sudah 100% premi dialokasikan ke investasi. Hanya saja biaya penarikan di awal yang memang cukup tinggi. Tetapi dibalik kekurangan ini, nilai plusnya saya tidak jadi penasaran untuk melakukan penarikan sebelum waktunya 😀 😀 Supaya tidak dipotong biaya penarikan yang cukup tinggi ini.

Anda ingin mengetahui bagaimana bentuk illustrasi jika menggunakan data Anda? Silahkan isi form berikut:)

Jika ada hal2 yang ingin Anda tanyakan silahkan email pertanyaan Anda ke : nurul_widaninggar@manulife.co.id atau whatsapp ke 085921533290 atau bisa ke ask.fm : @nurul_widaninggar_s atau bisa comment di bawah artikel ini ^_^

Terima kasih

Salam,

Nurul Widaninggar S

 

Employee Benefits News – DPLK- –> Sept 2014


PT Cipta Kridatama

Apa yang ingin Anda lakukan saat usia Pensiun nanti?


Semua pastinya setuju kalau usia pensiun nanti ingin menikmati hidup dengan tenang, nyaman, dan pastinya tidak kekurangan materi. Tidak mengandalkan pemberian anak-anak untuk memenuhi kebutuhan pokok Anda saat Anda sudah di usia pensiun nanti.

Ada beberapa orang yang memutuskan untuk bekerja kembali setelah pensiun dari perusahaan dimana tempat bekerja sebelumnya dengan alasan yang berbeda-beda, diantaranya tetap ingin mengeksplore kemampuannya, atau dengan alasan kesehatan supaya badan tetap bergerak karena bekerja, atau mungkin ada yang merasa kalau tidak bekerja akan kesulitan membiayai biaya operasional hidup selanjutnya.

Kita semua pasti tidak menginginkan masa pensiun yang tidak sejahtera. Sedini mungkin lakukan perencanaan dana pensiun dan proteksi kesehatan Anda. Dua point tersebut yang sebaiknya Anda miliki agar Anda memiliki masa pensiun yang bahagia. Setuju? 🙂

Punya dana pensiun yang cukup tetapi tidak memiliki proteksi kesehatan tentu tidak ada gunanya. Dana Anda akan tergerus oleh setiap kejadian yang tidak terduga yang berkaitan dengan kesehatan Anda. Sebaliknya jika Anda memiliki proteksi kesehatan tetapi idak memiliki dana pensiun yang cukup juga tidak seimbang. Bagaimana Anda akan membiayai biaya operasional Anda.

Tidak masalah jika Anda masih bekerja di saat usia pensiun nanti, yang menjadi masalah jika Anda bekerja hanya karena tabungan Anda tidak mencukupi untuk biaya operasional hidup.

Well….Bagaimana dengan Anda? Sudah bersiapkah menghadapi masa pensiun nanti? 🙂

Mulailah dari usia sedini mungkin untuk menabung. Semakin ditunda, semakin tinggi kontribusi Anda untuk mencapai target dana pensiun yang ingin Anda capai

Salam,

Nurul Widaninggar S

 

 

Asuransi Kesehatan untuk persiapan usia pensiun nanti


Sumber Gambar : http://intisari-online.com/
Sumber Gambar : http://intisari-online.com/

Cukup banyak yang menanyakan apakah perlu Asuransi Kesehatan untuk di saat usia pensiun nanti. Dimana mungkin untuk Anda yang bekerja sebagai karyawan swasta, mungkin ada yang sudah tidak dicover lagi asuransi kesehatannya oleh Perusahaan di tempat Anda bekerja sekarang setelah Anda dinyatakan pensiun nanti. Bersyukurlah Anda jika Anda bekerja di perusahaan dimana Anda dan keluarga tetap tercover asuransi kesehatannya meskipun sudah pensiun.

Lalu bagaimana untuk yang tidak dicover lagi setelah pensiun? Jangan sampai tabungan pensiun Anda habis untuk “berwisata” di Rumah Sakit jika Anda harus menjalani Rawat Inap. Ingat! semakin tinggi usia semakin tinggi resiko suatu penyakit. Meskipun tidak ada yang menjamin bahwa usia pensiun akan sakit-sakitan. Namun pada umumnya ada yang seperti itu ditambah mungkin pola hidup Anda selagi muda bisa dibilang kategori “ngasal” pada saat jaman masih produktif. 🙂

Nah….jika sudah ada gambaran seperti itu, kapan sebaiknya Anda memiliki asuransi kesehatan pribadi? Sekarang selagi usia produktif atau Nanti saja saat pensiun beli asuransi kesehatan. hmmmm….mari kita berhitung.

Seperti yang kita ketahui bersama, lebih dari 50% orang tidak memiliki cukup keuangan saat pensiun datang dan  25% tidak berpartisipasi dalam program pensiun yang dicanangkan perusahaan. Apakah orang mempertimbangkan juga proteksi kesehatan saat pensiun nanti.

saya ingin mengajak Anda berhitung jika Anda memiliki proteksi kesehatan yang dimulai sejak usia Anda sekarang (asumsi usia 35th) dan jika Anda baru memiliki proteksi tersebut saat usia 55 nanti.

*) Asumsi menggunakan produk PROLIVING ABSOLUTE SILVER 20 (Murni)

USIA 35TH, LAKI-LAKI, TIDAK MEROKOK

Uang Pertanggungan Jiwa 250 juta & Asuransi Kesehatan proteksi s.d usia 80 tahun, plan kamar 500.000/hari

Premi = Rp. 8.250.900/tahun

USIA 55TH, LAKI-LAKI, TIDAK MEROKOK

Uang Pertanggungan Jiwa 250 juta & Asuransi Kesehatan proteksi s.d usia 80 tahun, plan kamar 500.000/hari

Premi = Rp. 18.870.200/tahun

**) Asumsi menggunakan produk MANULIFE VALUE PROTECTOR ABSOLUTE (Unit Link)

USIA 35TH, LAKI-LAKI, TIDAK MEROKOK

Uang Pertanggungan Jiwa 250 juta & Asuransi Kesehatan proteksi s.d usia 80 tahun, plan kamar 500.000/hari

Premi = Rp. 7.716.800/tahun

USIA 55TH, LAKI-LAKI, TIDAK MEROKOK

Uang Pertanggungan Jiwa 250 juta & Asuransi Kesehatan proteksi s.d usia 80 tahun, plan kamar 500.000/hari

Premi = Rp. 16.055.200/tahun

Perbedaannya lebih dari 100% ya 😀 itu masih menggunakan asumsi nilai mata uang sekarang, bagaimana jika menggunakan nilai mata uang 20 tahun lagi?

Nilai mata uang 7 juta –> 20 tahun lagi –> +/- 96juta-an. Asumsi pertumbuhan inflasi 14%

Nilai mata uang 16 juta –> 20 tahun lagi –> 219 juta-an, Asumsi pertumbuhan inflasi 14%

Cukup fantastis ya nilainya 😀

Biaya Kesehatan

Jika Anda termasuk orang yang khawatir tidak bisa membayar biaya kesehatan saat pensiun nanti, mari….rencanakan mulai sekarang di usia produktif Anda 🙂 Supaya anggaran Anda yang tadinya untuk travelling tidak dihabiskan di Rumah Sakit .

Salam,

Nurul Widaninggar S

 

 

 

 

Bagaimana mencairkan Dana Pensiun DPLK Keseluruhan?


Halo,

Saya ingin menyampaikan informasi mengenai cara pencairan Dana Pensiun DPLK.

Sedikit informasi, bahwa Manulife memiliki program pensiun Kumpulan / Individu yaitu DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Dana Pensiun ini dikelola Manager Investasi Manulife yaitu MAMI (Management Asset Management Indonesia)

Biasanya DPLK dibeli satu perusahaan untuk mengelola Dana Pensiun Karyawan-karyawannya. Nah, bagaimana jika karyawan tersebut mengundurkan diri (resign) atau sudah masuk di usia Pensiun dan ingin mencairkan Dana Pensiun DPLK nya?

Pertanyaan ini banyak saya terima via email, whatsapp, BBM, maupun via Telepon, dari para Nasabah DPLK Manulife yang berstatus sudah resign dari Perusahaan dimana tempat mereka bekerja sebelumnya.

Berikut cara pencairan Dana Pensiun DPLK, ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi, yaitu :

  1. FC KTP/SIM/PASSPORT yang masih berlaku
  2. FC Cover Buku Rekening atau Rekening Koran dan Surat Kuasa di atas materai 6000 jika rekening tabungan bukan atas nama Anda
  3. Kartu DPLK asli
  4. FC Surat Keterangan Berhenti Kerja atau Pensiun dari Perusahaan
  5. Surat Keterangan Pernyataan Cacat dari Dokter bagi Anda yang berhenti karena Cacat.
  6. Mengisi Form Pembayaran Manfaat Pensiun, dimana halaman depannya adalah seperti ini:

Form ini berlaku jika Anda ingin mengambil seluruh dana pensiun Anda.

Cover Form Pembayaran Manfaat Pensiun

Cover Form Pembayaran Manfaat Pensiun

Lokassi formulir

Form ini bisa Anda download DISINI

Untuk Anda yang berada di luar kota Jabodetabek, Anda bisa mengirimkan dokumen Anda ke Manulife di alamat berikut :

PT. ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA

Sampoerna Strategic Square, South Tower

Jl. Jend. Sudirman, Kav 45-46, Jakarta 12930

Telp : 021 25557777

Attn: Customer Service DPLK, lantai 3 

Setelah dokumen dikirim, silahkan konfirmasi ke Customer Service DPLK ke no : 021 2555 7777 dalam waktu beberapa hari kemudian, hanya untuk memastikan bahwa dokumen sudah diterima Manulife.

Note :

Jika Anda yang masih berusia dibawah 30 tahun, maka hanya Total Iurannya saja yang bisa diambil. Setelah usia Anda 30 tahun ke atas, Anda bisa mengambil keseluruhan pengembangan investasinya.

Jika Anda berusia sudah 30 ke atas, Semua dana pensiun mulai dari Total Iuran berikut pengembangan investasinya bisa diambil.

Semoga informasi ini bermanfaat 🙂

Salam,

Nurul Widaninggar S.

Menjadi tua bersama dengan persiapan matang


JAKARTA. Ketika mengikat janji di depan pemuka agama dahulu, pasangan suami istri mungkin tidak sempat membayangkan hingga ke sisi teknis tentang bagaimana masa tua mereka akan berjalan kelak. Yang baru terucap adalah komitmen besar untuk selalu mendukung pasangan apa pun keadaannya di hari-hari depan. Juga, janji menjadi tua bersama-sama.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan pernikahan akan banyak disibukkan oleh berbagai tuntutan, termasuk sisi finansial. Kesibukan mencukupi kebutuhan keluarga, menyiapkan pendidikan anak, liburan keluarga, dan sebagainya. Bagaimana dengan persiapan dana pensiun?

“Saya sudah ada program pensiun di kantor dan program jaminan hari tua (JHT) Jamsostek,” ujar Fajar Hendra, karyawan swasta di Jakarta yang tinggal di Depok, Jawa Barat.

Fajar menilai, persiapan itu sudah cukup untuk kebutuhan masa pensiunnya kelak.  Sedang kebutuhan dana pensiun istrinya, dia mengaku belum terpikir. Istri Fajar punya rekening dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) dari kantor tempatnya bekerja dahulu. Namun, rekening itu kini sudah dicairkan untuk keperluan lain. Praktis, saat kini menjadi ibu rumahtangga, istri Fajar belum punya persiapan dana pensiun.

Cerita seperti keluarga Fajar mungkin banyak terjadi pada mayoritas pasangan suami istri di sekitar kita. Persiapan dana pensiun diurus seadanya, bahkan tanpa perhitungan tentang besar kebutuhan untuk masing-masing individu pasangan.

Sejatinya, bagaimanakah persiapan dana pensiun bagi pasangan suami istri? Jika Anda berniat menghabiskan masa tua bersama pasangan, sudah seharusnya Anda juga memikirkan teknis persiapan. Menjadi tua bersama akan terhenti menjadi angan romantis semata jika tidak diikuti persiapan konkret.

Para perencana keuangan berpendapat, pada dasarnya perencanaan dana pensiun untuk pasangan suami istri tidak jauh berbeda dengan lajang atau perorangan, yakni menghitung besar kebutuhan hidup ketika masa pensiun tiba dan mencari cara pemenuhannya ketika masih produktif bekerja.

Target berdua
Ratih Nurmalasari, perencana keuangan ZAP Finance, berujar, rata-rata usia pensiun karyawan adalah 55 tahun. Sedang usia harapan hidup orang Indonesia sekitar 75 tahun hingga 80 tahun. “Artinya, ada waktu 20 tahun hingga 25 tahun yang akan kita habiskan di hari tua, yang itu durasinya kurang lebih sama dengan masa produktif kita,” jelas dia.

Yang berbeda, di usia senja akan sulit bagi Anda tetap produktif seperti masa muda. Karena alasan itulah, jika memang ingin masa pensiun berjalan nyaman, Anda harus sudi bersusah payah menyiapkannya mulai sekarang ketika masih produktif.

Nah, yang jadi soal, masih banyak pekerja yang beranggapan bahwa dana pensiun dari program DPLK kantor bakal cukup memenuhi kebutuhannya kelak. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Nah, saat menjadi suami-istri, menurut perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto, individu menjadi satu kesatuan. “Jadi, perhitungannya berdasarkan pada berapa besar target biaya hidup berdua kelak,” kata dia.

Budi Raharjo, perencana keuangan OneShildt Financial Planning, menambahkan, hitungan kebutuhan dana pensiun bisa memakai pendekatan penghasilan kedua pihak. Jika suami dan istri sama-sama bekerja.

Jika hanya salah satu yang bekerja maka kebutuhan dana pensiunnya harus ditanggung juga oleh pihak yang bekerja. “Ada hak pasangan yang tidak bekerja di sana sehingga dana pensiun menjadi milik bersama,” ujarnya.

Memakai pendekatan besar pendapatan akan menghasilkan kebutuhan dana pensiun yang besar. Agar tidak merasa terbebani dengan target dana nan besar, Anda sah-sah saja memakai pendekatan biaya hidup untuk menghitung dana pensiun.

Lantas, apa saja yang perlu kita timbang dalam penyusunan rencana pensiun untuk pasangan suami istri? Apakah harus disusun terpisah dan berinvestasi terpisah pula? Untuk lebih terperinci tentang persiapan dana pensiun pasangan suami istri, simak paparan berikut:

Cek dompet dulu
Sebelum beranjak menyiapkan kebutuhan dana pensiun, hal wajib yang harus Anda lakukan adalah memeriksa dulu kondisi keuangan Anda dan pasangan saat ini. Sudah sehat,  belum?
Periksa arus kas bulanan. Kalau masih negatif alias defisit, benahi terlebih dulu sebelum memikirkan kebutuhan dana pensiun. Demikian juga kalau rasio utang konsumtif masih di atas ambang batas 30% penghasilan, turunkan terlebih dulu. 
Perencanaan keuangan dengan investasi hanya bisa berjalan sehat ketika kondisi kocek kita sudah aman, terutama dari sisi arus kas dan rasio utang.

Sepakati waktu pensiun

Menentukan kapan usia pensiun dan usia harapan hidup akan memudahkan Anda dalam menghitung kebutuhan dana pensiun. Anda juga bisa mengetahui berapa waktu yang tersisa untuk mengumpulkan kebutuhan dana hari tua tersebut.

Misalnya, usia Anda kini 35 tahun dan berencana pensiun pada usai 55 tahun. Usia harapan hidup diasumsikan 75 tahun. Dengan demikian, Anda memiliki waktu 20 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun, yang kelak Anda gunakan untuk menghidupi 20 tahun masa tua Anda.

Kalau usia Anda dan pasangan sepantaran, penentuan usia pensiun sebagai asumsi hitungan bakal lebih mudah. Namun, jika selisih usia jauh hingga 10 tahun misalnya, lebih baik memakai skenario hitungan dana pensiun terpisah sedari mula berdasarkan usia masing-masing.

Pasalnya, tenggang waktu yang tersisa untuk menyiapkan dana pensiun sangat menentukan berapa besar yang harus Anda tabung atau investasikan mulai sekarang.Semakin sempit waktu yang tersisa, kemungkinan semakin besar pula kebutuhan dana yang harus Anda kumpulkan mulai kini.

Tentukan standar hidup pensiun 
Ingin bergaya hidup seperti apa ketika pensiun kelak? Jika Anda dan pasangan ingin mempertahankan standar hidup saat ini, otomatis target kebutuhan dana pensiun akan lebih besar ketimbang ketika ada penyesuaian.

Sebagai contoh, pengeluaran  Anda per bulan Rp 7 juta. Tanpa penurunan gaya hidup, kebutuhan dana pensiun Anda 20 tahun lagi mencapai Rp 35,84 miliar. Sedang dengan penurunan standar hidup menjadi 80% atau Rp 5,6 juta per bulan, maka kebutuhan dana pensiun Anda menjadi Rp 25,52 miliar.

Ratih menilai, dalam penghitungan dana hari tua, lebih baik memakai asumsi konservatif sebagai langkah antisipasti. “Karena, meski ada biaya yang mungkin berkurang, ada pula yang justru naik dengan persentase lebih besar,” jelas dia.

Contohnya, kini pengeluaran Anda masih dihiasi oleh cicilan kredit mobil, biaya sekolah anak, dan kongko di mal setiap akhir pekan. Nah, saat pensiun kelak, pos-pos biaya itu bisa saja sudah tidak ada.

Namun, ada pos biaya lain yang mungkin tak kalah kuat menyedot kantong seperti biaya pemeliharaan dan check-up kesehatan, biaya berkunjung ke anak cucu, dan semacamnya. Ingat pula, hitungan kebutuhan adalah untuk berdua, yaitu Anda dan pasangan.

Hitung kebutuhan investasi
Setelah menentukan waktu pensiun dan standar gaya hidup, Anda bisa mulai menghitung berapa kebutuhan dana pensiun. Anda bisa memanfaatkan kalkulator dana pensiun di website-website perencana keuangan atau manajer investasi untuk keperluan itu.

Sebagai gambaran, untuk pensiun 20 tahun lagi dengan penyesuaian standar hidup 70%, Anda butuh Rp 25,09 miliar. Dana sebesar itu akan menjadi bekal hidup Anda menjalani masa pensiun selama 20 tahun, sebelum akhirnya menutup mata di usia 75 tahun.

Untuk mencapai target dana itu, Anda harus berinvestasi di produk berimbal hasil minimal 25% per tahun sebesar Rp 3,32 juta per bulan, selama 20 tahun. Angka itu memakai asumsi tingkat inflasi 13% per tahun dan risk free rate atau bunga acuan BI rate 7%.

Pilih strategi akumulasi
Kini saatnya Anda menentukan strategi akumulasi dana pensiun. Dalam hitungan dana hari tua, para perencana keuangan memang menyarankan Anda agar memakai asumsi konservatif.

Namun, rencana pensiun merupakan rencana keuangan jangka panjang, yaitu rata-rata di atas 10 tahun. Untuk mencapainya Anda disarankan menggunakan instrumen investasi agresif. Target penggunaan dana yang masih lama dinilai bisa mengerek tingkat toleransi risiko investasi.

Apa saja pilihan produk investasi dengan return agresif? Anda bisa memilih membiakkan dana di properti. Beberapa jenis properti mampu menghasilkan cuan di atas 30% per tahun.

Namun, jika investasi properti terlalu berat karena menuntut modal tak sedikit, Anda bisa memilih saham atau reksadana saham sebagai alternatif. Dua produk itu membutuhkan modal investasi relatif kecil.

Sebagai langkah minimalisasi risiko, Eko menyarankan untuk menyebar investasi dana pensiun di beberapa produk. “Tapi, menyebarnya jangan lebih dari lima produk,” kata dia.

Jangan malas mengevaluasi kinerja produk yang Anda gunakan untuk mengumpulkan dana pensiun. Setidaknya, setiap tahun sekali. Jika kinerjanya jauh dari asumsi hitungan Anda, carilah alternatif produk lain yang potensi return-nya lebih mendekati.

Budi menambahkan, jika waktu pensiun sudah dekat, yakni 1 tahun hingga 3 tahun mendatang, pembiakan dana lebih baik dialihkan ke deposito dan obligasi. Asumsi return sekitar 5%-8% per tahun.

Siapkan antisipasi
Apabila profil pasangan adalah sama-sama bekerja, akan lebih baik jika perencanaan dan eksekusi rencana pensiun dibuat terpisah. Selain lebih praktis dalam penghitungan dan pelaksanaan, risiko pasangan meninggal dunia atau perceraian bisa lebih ditekan.

Ketika pasangan meninggaldunia atau terpaksa bercerai di tengah jalan, rencana dana pensiun tidak ikut terganggu.

Namun, lain cerita jika hanya salah satu pihak saja yang bekerja. Pastikan kolom ahli waris sudah Anda isi dan tentukan. Adapun dalam kasus perceraian, tanpa adanya perjanjian pra-nikah (pre-nuptial agreement), dana pensiun akan menjadi bagian dari harta gana-gini.

Dengan persiapan yang matang sedari awal, menjalani masa pensiun berdua dengan nyaman bisa lebih mungkin terwujudkan. Selamat berhitung!

SUMBER ARTIKEL : KONTAN, EDISI 26 MARET 2014

OLEH : RUSIA KHOIRIYAH

Regards,

Nurul Widaningar S, SE

Manulife Value Protector akan DITUTUP per 31 Mei 2014


Info terbaru dari Manulife adalah Produk Manulife Value Protector akan ditutup per 31 Mei 2014. Apa yang menarik dari produk Unit Link ini?

Silahkan klik link berikut : MANULIFE VALUE PROTECTOR

Sebagai penggantinya adalah MANULIFE VALUE PROTECTOR ABSOLUTE yang sudah saya bahas sebelumnya. Jika Anda ingin membeli proteksi berbasis Unit Link di Manulife, maka Manulife Value Protector Absolute adalah pilihan yang tepat. Saya berbicara di luar konteks kenapa harus beli proteksi berbasis Unit Link. Produk ini sudah di design sedemikian rupa sehingga Proteksi Anda maksimal dengan Premi yang minimal. Polis Anda pun dijamin tidak lapse selama 5 tahun pertama selama Anda membayar premi selama 5 tahun pertama 🙂

Tetapi jika Anda hanya ingin berinvestasi saja atau menabung saja dengan Unit Link dengan premi yang murah meriah, Anda bisa membeli produk Manulife Value Protector sebelum produk ini ditutup per 31 Mei 2014 nanti. Investasi disini bisa untuk berbagai tujuan keuangan Anda. Misal : Dana Pendidikan, Dana Pensiun, dll.

So…. Check it out!

Silahkan isi form berikut jika tujuan Anda ingin menabung saja dengan MANULIFE VALUE PROTECTOR  🙂

 

Regards

Nurul Widaninggar S.